Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u327383418/domains/patroli.co/public_html/wp-content/themes/newsup/single.php on line 88

PATROLI.CO, BANTEN – Bantuan sebanyak 5.000 unit Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju cover all dari Pemerintah Pusat telah diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten kemudian didistribusikan ke seluruh Dinas Kesehatan Kabuapeten/Kota dan Rumah Sakit Umum di Banten. Begitu juga alat pendeteksi awal corona melalui antibodi yakni rapid test corona, hari ini telah diterima Dinkes akan didistribusikan besok, Kamis (26/3/20).

Kepala Dinkes Provinsi Banten dr. Ati Pramudji Hastuti yang juga selaku Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten menyampaikan, pada Senin (23/3) kemarin pihaknya telah menerima secara langsung bantuan APD berupa baju cover all sebanyak 5.000 unit, dan telah distribusikan melalui Dinkes Kabupaten/Kota dan rumah sakit umum di Banten.

“Sedangkan bantuan rapid test dari pemerintah pusat baru kami terima tadi pagi, dan besok akan kami distribusikan ke Dinkes kabupaten/kota dan RSU di Banten,” papar Ati, Rabu (24/3/20) di Serang.

Ati menjelaskan, Provinsi Banten mendapatkan sebanyak 3.600 rapid test dari pemerintah pusat yang akan di distrubusikan ke 8 kabupaten/kota dan 1 RSUB sebagai RS pusat rujukan Covid di Provinsi Banten.

Sementara, penggunaan rapid test tersebut akan diprioritaskan bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), Petugas kesehatan yang kontak erat dengan PDP, serta masyarakat yang melalukan kontak erat dengan kasus terkonfirmasi/positip.

“Provinsi Banten saat ini terdapat 113 rumah sakit untuk ODP, 4 rumah sakit rujukan PDP dan 1 rumah sakit pusat rujukan Covid-19, sehingga diharapkan dapat menyediakan bed isolasi bagi seluruh pasien Covid yang berasal dari seluruh wilayah Banten,” jelasnya.

Untuk RSUD Banten, yang sudah masuk sebanyak 7 orang, tetapi saat ini masih sedang menunggu rujukan dari 14 RS. Karena perlu dilihat terlebih dahulu asal pasien, gejalanya apa saja, ada riwayat kontak atau berkunjung ke daerah terpapar Covid-19 atau tidak, apakah sudah dites swab atau belum. Bila tes swab sudah dilakukan di RS pertama, maka RSUD Banten tidak melakukan periksa swab ulang dan menunggu hasil dari pemeriksaan yang pertama.

“Kecuali jika pasien yang dirujuk belum dilakukan swab kami yang melakukan swab. Karena RSUD Banten adalah sebagai RS rujukan pusat Covid-19 se-Provinsi Banten. Kami hanya menerima pasien rujukan PDP yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten,” kata Ati.

Menurutnya, berdasarkan update data hari ini, pasien-pasien yang terkonfirmasi atau positif Covid-19 berasal dari Tangerang Raya, sedangkan kabupaten/kota lainnya belum ada. Oleh karenanya, sebagai upaya menakan angka Covid-19 di Banten, pihaknya lakukan penapisan melalui PIC masing-masing RS yang akan merujuk ke PIC RS Banten untuk menjelaskan kondisi pasien yang akan dirujuk ke RSU Banten.

“Upaya menekan angka Covid-19 di Provinsi Banten dengan komunikasi resiko secara langsung atau tidak langsung, physical distancing, penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, memberlakukan WFH (work from home), SFH (school from home), tracing kontak klinis dan non klinis, penambahan ruang/bed isolasi, pengendalian harga, ketersediaan bahan pokok, dan alat-alat kesehatan,” tutur Ati.

Reporter: Gus
Editor: Joko P
Copyright: patroli.co 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *