Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u327383418/domains/patroli.co/public_html/wp-content/themes/newsup/single.php on line 88

PATROLI.CO, YOGYAKARTA – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyebutkan bahwa santri atau seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pondok pesantren mempunyai tiga kelebihan dibanding pemuda lainnya yang tidak menempuh pendidikan di pesantren.

“Tadi saya kasih pembekalan kepada adik-adik santri. Satu, bapak cerita bahwa santri punya tiga kelebihan dibandingkan dengan pemuda yang lain,” kata Menag usai berkunjung ke Pondok Pesantren (PP) Al Munawwir Krapyak Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (12/12/2019).

Menag mengatakan, yang pertama para santri badannya pasti lebih sehat, karena setiap hari bangun sebelum waktu shalat subuh atau sekitar pukul 04.00 WIB, kemudian setelah beribadah dilanjutkan dengan olahraga atau kegiatan untuk kebugaran jasmani lainnya.

“Yang kedua pasti cerdas, karena dia banyak menerima ilmu, bukan hanya ilmu umum tapi ilmu agama, ilmu dari Quran dan Hadits dan sebagainya, dan ketiga dia pasti amanah, amanah dari orangtua, dari pesantren dari bangsa dari Tuhan dan sebagainya,” katanya.

Menteri Agama menjelaskan, bahwa para santri tersebut selama belajar agama di pesantren dikelilingi oleh orang-orang dan teman sesama santri yang baik, bahkan berada di lingkungan para kiai-kiai atau tokoh agama Islam yang kompeten.

“Tetapi yang perlu diwaspadai kalian (santri) selesai dari sini (pesantren) maka masuk di dunia nyata banyak bertemu dengan orang-orang jahat yang mengajak kalian untuk jahat, jadi tolong hati-hati, dan betul-betul bentengi diri kalian masing-masing dengan baik,” katanya.

Dia mengatakan, sebab orang jahat tersebut dalam mengajak orang lain mengikuti perbuatan jahat caranya menggiurkan, misalnya tinggal diminta menandatangani sebuah dokumen akan mendapatkan uang miliaran rupiah.

“Orang jahat itu ngajaknya enak, kamu tinggal tandatangan saja kamu dapatkan Rp10 miliar, dapat Rp2 miliar, jadi enak banget. Kalau tergoda kalian memalukan kalian, memalukan keluarga, memalukan bangsa. Nah itu yang saya tekankan ke mereka,” katanya. (*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *