PATROLI, JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, aplikasi e-government Kemendes PDTT akan membantu kementerian menjalankan program pembangunan di 74.954 desa dan ratusan kawasan transmigrasi.

Kawasan yang dimaksud Menteri Eko berada di lokasi, demografi, serta latar belakang pendidikan masyarakat yang beragam.

Selain itu, pemanfaatan teknologi digital di era industri 4.0 menurut Menteri Eko juga akan mempermudah semua pekerjaan.

“Kenapa pembangunan desa bisa lebih baik dan diikuti oleh 23 negara, karena kita punya database dan tata kelola yang sudah menggunakan e-government,” ujar Eko baru-baru ini di Jakarta.

Menurutnya, penerapan e-government inilah yang membantu ketepatan dan kecepatan program kementerian yang selama ini ia pimpin tersebut.

Diakui Eko, selama ini merasa dalam menjalankan program tersendat dan kurang mendapatkan impact (pengaruh) di lapangan, karena data kurang akurat dan speed-nya (kecepatan) lama. Keadaan ini berdampak pada data yang telat.

“Salah satu keberhasilan kita (Kemendes PTT) adalah keakuratan data yang kita miliki. Selain itu kecepatan,” kata Eko.

Dalam tiga tahun ini, lanjut Eko, Kemendes PDTT telah mendapatkan most improvement (peningkatan paling baik) di lingkungan kementerian. Eko menyampaikan ucapan terima kasih terhadap seluruh pegawai dan mitra yang telah berkomitmen membantu pelaksanaan program kementerian.

Untuk diketahui, E-government Kemendes PDTT tak hanya berisi aplikasi-aplikasi yang bersifat internal, namun juga memiliki aplikasi yang bersifat eksternal untuk memperluas layanan kepada masyarakat desa.

“Semoga kerja sama kita dengan para mitra dapat memberikan benefit, bukan hanya untuk kementerian, namun juga untuk para mitra,” ujar Eko. (*) 

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *