PATROLI. CO, JAKARTA – Pengamat politik Ray Rangkuti, mengomentari tidak masuknya nama Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, Ketum PSI Grace Natalie dan sejumlah tokoh partai politik pendukung Jokowi-Ma’ruf dari Kabinet Indonesia Maju.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) ini menduga mereka masuk dalam daftar tunggu karena kabinet bagi-bagi ini tak akan tahan lama.

Dari 34 menteri yang dilantik, Presiden Jokowi, ada 16 orang yang berasal dari kalangan parpol, antaranya PDIP, NasDem, Golkar, PKB, PPP, bahkan Gerindra.

“Saya duga mungkin waiting list itu. Masih dalam antrian menunggu. Bisa saja tahun kedua nanti akan masuk. Termasuk PSI juga akan dapat di tahun kedua. Tahun pertama ini, biarkan aja,” kata Ray di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Ray tidak yakin komposisi kabinet saat ini akan bertahan lama. Dia memprediksi setahun ke depan, Jokowi akan melakukan reshufle atau reposisi. Ada dua faktor, yakni bagi-bagi jabatan dan menteri tidak bisa mencapai target Jokowi.

“Saya gak yakin ini akan panjang. Paling setahun ini. Setahun lagi mungkin pak Jokowi sudah melakukan reshufle, untuk menempatkan orang sesuai dengan bidangnya masing-masing,” kata dia.

Reshufle juga akan dilatarbelakangi oleh bagi-bagi jabatan. Ini karena Jokowi dalam kondisi tertekan atau didikte oleh partai politik. “(Jadi) diberikan aja dulu nanti akan reposisi lagi setahun berikutnya,” kata dia.

“Setahun berikutnya Pak Jokowi punya alasan untuk mengatakan orang Ini tidak bisa dipakai. Makanya saya katakan kemungkinan reshuffle pada tahun mendatang,” jelasnya. (*) 

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *