Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u327383418/domains/patroli.co/public_html/wp-content/themes/newsup/single.php on line 88

PATROLI.CO, BALI – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengunjungi Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis (31/10).

Dalam kunjungan ini, Abdul Halim Iskandar bersama Wapres Ma’ruf Amin meninjau kegiatan posyandu di Banjar Tengah Desa Pecatu dan meninjau stan pameran terkait program pemanfaatan dana desa yang telah dilaksanakan di desa pecatu seperti pemanfaatan lapangan desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pecatu, Posyandu, PAUD dan sejumlah stan pameran yang berada di Lapangan Balai Desa Pecatu.

“Kami meninjau hasil penggunaan dana desa yang dimanfaatkan untuk kegiatan peningkatan produksi tanaman pangan dan sayuran organik, pemberdayaan penyandang divabel, halaman tempat pengolahan sampah terpadu, pembuatan tutup beton lapangan, sarpras lingkungan hingga untuk kegiatan pencegahan stunting,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar disela-sela kunjungan mendampingi Wapres Ma’ruf Amin di Lapangan Balai Desa Pecatu pada Kamis (31/10).

Untuk pencegahan stunting di desa pecatu, kata Halim, telah memenuhi target pemerintah secara nasional sebesar 28 persen hingga akhir 2019 dan dibawah 20 persen hingga 2024.

“Berdasarkan laporannya didesa ini (Desa Pecatu sebesar 16 persen. Ini berarti sudah melewati target. Saya berharap, kedepan, angka stunting bisa terus ditekan hingga didesa ini bebas dari stunting,” katanya.

Wapres Ma’ruf Amin mengapresiasi langkah penanganan pencegahan stunting di Desa Pecatu. Adapun, langkah yang ditangani tersebut diantaranya yakni memberikan pencegahan dengan memberikan informasi terkait pencegahan stunting pada tingkat remaja, pra nikah, nikah, ibu hamil dan bayi. Bahkan ketika diketahui ada stunting, maka dilakukan intervensi untuk menurunkan hingga menghilangkan stunting tersebut.

“Saya melihat upaya-upaya pencegahan stunting itu dilakukan secara sistematis.

Stunting disini tinggal 16 persen. Kita ingin mengembangkan penanganan stunting di bali ini keseluruh indonesia. Penanganan stunting ini harus bersama-sama agar capaiannya jelas. Untuk anggarannya tidak hanya penggunaan dana desa untuk penanganan stunting didesa. Tapi, juga dari anggaran lainnya yang harus kita tangani secara bersama-sama,” katanya.

Dalam kesempatan kunjungan ke Desa Pecatu, Wapres juga mengapresiasi terkait pembangunan yang dilakukan dengan menggunakan dana desa.

“Saya melihat tentang pembangunan dengan dana desa itu dimanfaatkan secara efektif. Dari pembangunan lapangan bola, penanaman hidroponik yang hasilnya itu dibawa ke restoran dan lain-lain,” katanya.

Dalam kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin ke Bali tidak hanya kunjungan ke Desa Pecatu. Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin hadir dalam pembukaan konferensi IPOC (Indonesian Palm Oil Conference) 2019 and 2020 Price Outlook yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Nusa Dua Bali dan peninjauan pameran.

Dalam kunjungan ke Bali, turut mendampingi Wapres Ma’ruf Amin di antaranya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan Menteri Kesehatan Terawan.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *