BNN Riau Butuh Gedung untuk Rehabilitasi Pengguna Narkoba

PATROLI.CO, RIAU – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau membutuhkan satu unit gedung untuk merehabilitasi para pengguna narkoba sekaligus untuk menekan kasus-kasus kejahatan peredaran barang terlarang di daerah itu.

“BNN Provinsi Riau membutuhkan satu unit gedung, dan Alhamdulillah desainnya sudah selesai yang dibiayai dengan anggaran hibah APBD Provinsi Riau, sebesar Rp1,5 miliar,” kata Kepala Bagian Umum BNN Provinsi Riau, Iwan Kurniawan H di Pekanbaru, Kamis (21/11/2019).

Menurut Iwan, Detail Engineering Design (DED) atau rancang bangun satu unit gedung BNN Provinsi Riau yang representati bakal dibangun di Jalan Citra Labersa, Kota Pekanbaru, kini sudah rampung setelah beberapa kali perbaikan.

Sejumlah perbaikan DED gedung itu dikerjakan oleh PT. Dhika Architama, dan diharapkan finalisasi DED terkait kekurangan kecil diperbaiki harus dipenuhi hingga Desember 2019.

“Pembuatan rancang bangun gedung itu sudah selesai tinggal alokasi anggaran pembangunan gedung pada lahan seluas 2,1 hektare itu diharapkan bersumber dari APBD Riau sebesar Rp59 miliar,” jelasnya.

Ia menyebutkan, kebutuhan anggaran pembangunan gedung sebesar Rp59 miliar itu tentunya diharapkan dari APBD Provinsi Riau karena bantuan diharapkan dari BNN Pusat masih dalam status moratorium.

“Saat ini kami moratorium, tidak ada pendanaan untuk pembuatan gedung karenanya kami berharap bisa didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau seperti gedung Kejaksaan Tinggi dan gedung Polda yang mendapat dukungan Pemprov Riau,” terangnya.

Sedangkan usulan bantuan anggaran dibutuhkan, menurut Iwan sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Riau dan berdasarkan perhitungan konsultan dana dibutuhkan mencapai Rp59 milyar untuk pembangunan gedung dan sudah termasuk biaya kontruksi dan peralatan kantor pendukung.

Ia merinci dalam DED tersebut memuat rencana pembangunan kantor utama, rumah tahanan, rumah dinas untuk pegawai BNN Provinsi Riau yang tinggal di luar Kota Pekanbaru, asrama, gedung wastahti, lapangan olahraga, gedung serba guna serta dilengkapi dengan ruang rehabilitasi satelit.

“Keberadaan ruang rehabilitasi satelit dibutuhkan terkait geografis Riau berbatasan dengan Malaysia dan sejumlah negara tetangga lainnya sehingga rentan dengan peredaran narkoba, bahkan kini sudah banyak korban terpapar barang perusak jaringan syaraf itu,” jelasnya.

Karena Riau membutuhkan satu unit gedung rehabilitasi karena merehabilitasi pengguna atau orang terpapar narkoba sering dibawa ke BNN Lido dan Batam.

Oleh karena itu, keberadaan gedung BNN di Labersa itu nantinya bisa merehabilitasi maksimal 35 orang dengan lebih fokus lagi.

Sementara itu gedung BNN Provinsi Riau yang digunakan kini merupakan gedung pinjam pakai oleh Pemerintah Provinsi Riau kepada BNN Provinsi Riau.

“Namun demikian kondisi gedung tersebut sudah tidak layak pakai lagi apalagi jumlah ruangannya pun terbatas sehingga menghambat BNN Provinsi Riau untuk bisa bekerja lebih optimal lagi,” katanya. (*) 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours