Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u327383418/domains/patroli.co/public_html/wp-content/themes/newsup/single.php on line 88

PATROLI.CO, SORONG – Prajurit TNI Angkatan Laut Komando Armada (Koarmada) III bersama masyarakat kota Sorong melakukan penanaman pohon mangrove dalam rangka Hari Armada Republik Indonesia Tahun 2019, Sabtu (23/11/2019).

Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI I N.G. Ariawan di Sorong, Sabtu, mengatakan bahwa penanaman pohon mangrove tersebut merupakan upaya pelestarian mangrove di wilayah Sorong.

“Sebagai negara kepulauan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia. Ada sekitar 3 juta hektare hutan mangrove di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia atau 23% dari keseluruhan ekosistem mangrove dunia,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Papua Barat menyebutkan, luas lahan mangrove yang ada di Papua Barat saat ini mencapai 438.252 hektar. Sebanyak 18.381 hektar mengalami kerusakan akibat ulah manusia.

“Keberadaan hutan mangrove memiliki peran yang penting dan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir,” jelasnya.

Dari aspek biologis, ujarnya hutan mangrove berfungsi sebagai stabilisator produktivitas sumber daya hayati wilayah pesisir yang akan berpengaruh terhadap perekonomian wilayah pesisir.

Mangrove mampu menahan ombak, mencegah abrasi bahkan mampu meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami.

Dari aspek ekologi, mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur atau limbah dan mampu menyerap polutan atau asap dari udara.

Disamping itu, mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biakan berbagai jenis ikan dan biota laut.

Sedangkan dari sisi ekonomi, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah dan biji yang dapat dibuat berbagai makanan atau minuman pada bagian kulit batang maupun daun sangat baik bahan baku pewarna batik.

Menurut dia, keberadaan hutan mangrove juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi obyek wisata alam. Populasi keberadaan hutan mangrove di beberapa daerah saat ini kondisi cukup memprihatinkan.

Mengingat pesatnya jumlah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan wilayah kawasan mangrove di beberapa daerah telah direklamasi menjadi daratan untuk dijadikan tempat hunian ataupun industri.

Adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap hasil produksi mangrove tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan berakibat menurunnya luas hutan mangrove yang ada di Indonesia.

Karena itu, kata dia penanaman hari ini merupakan upaya yang dilakukan untuk melestarikan sumber daya hutan mangrove tersebut.

Ia mengajak seluruh instansi pemerintah dan swasta untuk memanfaatkan setiap momentum untuk melaksanakan penanaman mangrove dan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaganya. (*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *