Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u327383418/domains/patroli.co/public_html/wp-content/themes/newsup/inc/ansar/hooks/hook-index-main.php on line 108

PATROLI.CO, KALTENG – Sungguh malang nasib Ayani alias Apau. Tukang berusia 37 tahun asal Amuntai, Kalimantan Selatan itu tewas tersengat listrik saat bekerja merenovasi Gereja (GKE) Simpun Desa Bagok RT 02 Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kapolres Barito Timur AKBP Zulham Effendy melalui Kapolsek Benua Lima Iptu Didik Hariyanto di Tamiang Layang, Sabtu (7/12/2019) membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

“Awalnya kita mendapat informasi dari anggota Bhabinkamtibmas Desa Bagok karena mendapat telepon dari pengurus gereja tersebut. Setelahnya, anggota langsung ke tempat kejadian perkara,” kata Didik.

Menurut Didik, peristiwa itu terjadi pada Sabtu pagi, anggota pun langsung berkoordinasi dengan pihak PLN agar aliran listrik segera dimatikan untuk melakukan evakusi korban.

Setelah sampai di TKP anggota Polsek Benua Lima menemukan posisi tubuh korban yang sudah meninggal dunia masih tergantung di atas atap rangka baja.

Dibantu masyarakat setempat, anggota Polsek Benua Lima menurunkan tubuh korban dan dibawa ke Puskesmas Taniran menggunakan ambulans. Selanjutnya, visum et revertum dilakukan pihak dokter Puskesmas disaksikan pihak kepolisian.
Beberapa anggota lainnya juga sibuk melakukan tindakan kepolisian seperti meminta keterangan beberapa warga dan melakukan olah TKP.

Ditemukan untaian kabel listrik PLN dekat rangka atap baja yang sedang dikerjakan korban. Pada kabel tersebut, diketahui ada yang terkelupas.

Saat korban bekerja untuk memperbaiki atap tersebut, korban secara refleks memegang kabel listrik yang melintang berdekatan dengan atap dan posisi korban sedang bekerja.

“Hal itu lah yang menyebabkan korban tersengat aliran listrik bertegangan tinggi sehingga korban meninggal dunia,” ungkap Didik.
Polsek Benua Lima langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga korban. Setelah hasil penyelidikan dan hasil visum disampaikan, keluarga korban menerima dengan ikhlas.
“Jenazah korban kita antar kepada pihak keluarga di Amuntai Kalsel dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas kejadian tersebut dan menganggap kejadian itu merupakan sebuah musibah yang tidak dikehendaki,” kata dia.
Keluarga yang menerima jenazah korban langsung memproses pemakaman korban hingga disemayamkan pada hari itu.
Didik mengimbau warga maupun tukang pekerja yang kerjanya berbahaya atau berdekatan dengan kabel listrik hendaknya berhati-hati agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *