PATROLI.CO, KUPANG – Dua warga Desa Lingu Lango, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara TimurĀ  (NTT) tewas akibat disambar petir.

Keduanya tersambar kilatan ketika hendak mengangkat pakaian yang dijemur di halaman rumahnya.

“Kedua korban terdiri dari ibu dan anak itu langsung meninggal di lokasi kejadian setelah disambar petir,” kata Kladius Pala, petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial, (TKSK) Kecamatan Tanah Righu yang dihubungi dari Kupang, Rabu (11/12/2019).

Dua korban yang meninggal akibat sambaran petir di Desa Lingu Lango pada Selasa (10/12) pukul 15.00 wita yaitu Naomi Tamo Ina (50 tahun) dan anak kandungnya Yuliana Bulu (35).

Selain kedua korban kata Kladius Pala, satu ekor kambing yang saat itu diikat di sekitar lokasi kejadian juga mati akibat sambaran petir.

Menurut Kladius Pala, kedua korban disambar petir ketika hendak mengangkat pakaian yang dijemur di halaman rumah milik kedua korban.

“Memang saat itu cuaca sudah mulai mendung sehingga kedua korban ingin mengangkat pakaian yang sedang dijemur, ketika kedua korban berada di halaman rumah langsung disambar petir,” ujarnya.

Menurut Kladius Pala, hingga saat ini jenazah kedua korban belum dimakamkan karena harus melalui upacara adat setempat.

“Kedua jenazah korban yang disambar petir itu masih disemayamkan di rumah korban. Keduanya belum dikuburkan karena akan dilakukan upacara adat setempat,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Thomas Bangke mengatakan warga perlu mewaspadai terjadinya petir pada saat musim pancaroba seperti ini.

“Apabila terjadi hujan lebat disertai petir maka sebaiknya tidak berlindung di bawah pohon karena rawan terkena sambaran petir,” ujarnya. (*)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *