Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u327383418/domains/patroli.co/public_html/wp-content/themes/newsup/inc/ansar/hooks/hook-index-main.php on line 104

Patroli.co, bogor – Salah satu peran dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan adalah dalam hal pengawasan mutu hasil tanaman pangan, sehingga produk yang beredar dimasyarakat terjamin mutunya dan aman untuk di konsumsi.

 

Dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi petugas dan pelaku usaha terkait penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dan juga pengambilan contoh ditangani dengan benar dan menjamin keterwakilan populasinya, maka dilaksanakan pelatihan Hazard Analisis Critical Control Point (HACCP) dan Petugas Pengambil Contoh (PPC) dilaksanakan selama 3 hari tanggal 7 – 9 April 2021 di Bogor.

Pelatihan HACCP dilaksanakan di Hotel Padjajaran, Bogor dengan peserta pelatihan terdiri dari 20 orang pewakilan dari Dinas Pertanian se-Jawa dan penerima fasilitasi penggilingan atau unit pengolahan hasil, Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Perbenihan dan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan sedangkan Pelatihan PPC di Swiss Belhotel dengan peserta pelatihan terdiri dari 19 orang pewakilan dari 13 Provinis pelaksana kegiatan uji mutu komoditas tanaman pangan dan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.

Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi, dalam kesempatan ini menyampaikan “Kita tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi kuantitas yang memenuhi mutu dan standar yang telah ditetapkan agar produk yang dihasilkan dapat berdaya saing, aspek mutu menjadi fokus bersama”.

Potensi produk tanaman pangan sangat luas dari Sabang sampai Merauke, kehadiran kita adalah menjembatani aspek hilir, menjelaskan standar – standar yang yang diperlukan untuk produk tanaman pangan, tentunya materi yang diberikan pada pelatihan menjelaskan tentang kriteria dan ukuran standar mutu yang harus dipenuhi sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu , standar kesehatan dan keamanan pangan, saat ini aspek itu yang diminta oleh semua pihak dan konsumen, sehingga konsumen yakin bahwa yang dimakan dan dikonsumsi adalah makanan yang sehat, aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Lanjutnya kembali, pelatihan – pelatihan seperti ini harus selalu dilakukan karena selalu ada hal – hal yang baru, termasuk cakupan perluasan produknya, polanya diatur, hari esok harus lebih baik dari hari ini dan kedepan peran bapak ibu yang hadir pada pelatihan ini sangat penting tutupnya.

Gatut Sumbogodjati, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan mengatakan pelatihan HACCP dan PPC sangat terkait dalam rangka meningkatkan mutu hasil tanaman pangan dan berkontribusi terhadap mutu hasil tanaman pangan dan dapat menambah daya jual produk itu sendiri. Saat ini Kementerian Pertanian sedang menggalakkan program gratieks (Gerakan tiga kali ekspor), tentunya materi – materi dalam pelatihan ini akan berperan penting dalam mendukung gratieks tadi, dengan mengikuti pelatihan ini maka peserta berkompeten untuk mengambil contoh produk dan pelaku usaha juga dapat memperhatikan kualitas produknya .

Pada HACCP yang mengikuti adalah penggilingan padi yang pernah dibantu peralatannya, diharapkan para penerima tidak hanya memproses sesuai dengan teknisnya tetapi juga memproses dengan memperhatikan mutu dan keamanan pangannya. Dari kunjungan lapang ada beberapa penggilingan dan unit pengolah hasil yang penataan ruangan, lantai, pembuangan airnya kurang mendapat perhatian, sehingga melalui pelatihan ini harus dapat lebih diperhatikan lagi, sedangkan untuk pelatihan PPC, akan dihasilkan petugas yang kompeten dalam pengambilan contoh, sehingga contoh yang diambil sudah mewakili populasinya untuk diuji di laboratorium.

“Salah satu tanggung jawab adalah melakukan pembinaan terkait penerapan system jaminan mutu dan keamanan pangan sehingga menghasilkan produk yang aman untuk dikonsumsi dan untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut salah satunya adalah melakukan pelatihan, sehingga lebih banyak petugas dan pelaku usaha yang memahami pentingnya mutu dan keamanan pangan dan pengambilan contoh yang benar akan dapat memberikan kepercayaan diri bagi pelaku usaha dalam mengambil keputusan berdasarkan pengujian” ujar Gatut Sumbogodjati.
Kami memberikan apresiasi kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB atas kerjasamanya untuk pelatihan HACCP dan Lembaga Profesi Sertifikasi Pertanian Organik (LSPPO) untuk pelatihan PPC dan kepada peserta yang mengikuti pelatihan, sehingga melalui pelatihan ini diharapkan para peserta dapat menerapkan apa yang telah dipelajari dan bermanfaat bagi peserta dan bagi masyarakat luas, tutupnya.

Editor : Patroli.co 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *