Patroli. Co | Maluku Utara– Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pulau Morotai,  Maluku Uatara, menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.

koordinator aksi, Wahyu dengan tuntutan spanduk bertuliskan ‘Jangan Rampok Tanah Kami TNI AU Vs Rakyat Morotai’. Aksi digelar di Tugu Pancasila dan Tugu Proklamsi, Rabu (27/10).

“Lewat refleksi sumpah pemuda ke 93 tahun di tanggal 28 besok, problem sosial di Morotai sudah semestinya di selesaikan oleh pemerintah daerah, salah satunya adalah masalah sengketa lahan antara pihak TNI-AU dan Masyarakat morotai,”koar Wahyu.

Dari sengketa lahan tersebut,  Menurutnya jika kita ketahui berdasarkan sejarah bahwa sebelum kedatangan jepang dan sekutu tahun 1944 di Morotai dan perang dunia ke 2 terjadi. Masyarakat morotai masih memiliki hak dan menikmati hasil dari lahan tersebut.

“Tetapi saat ini malah TNI-AU mematok lahan-lahan tersebut seakan akan milik mereka,”cetusnya.

Selain itu, ia juga menyentil soal kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh predator anak. Kata dia PMII sangat mensesali.

“Lebih miris lagi ada predator anak yang melakukan pemerkosaan terhadap siswi SMA, pada hal yang kita ketahui bersama bahwa kepolisi sebagai penegak hukum yang bertugas melindungi, mengayomi, dan melayani. tapi apa yang terjadi di lapangan yang sering kita temukan tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kepolisian itu sendiri,”sesalnya.

Untuk itu, melalui kesempatan ini kami dari PMII Pulau Morotai dalam rangka merefleksikan hari lahir Sumpah Pemuda, kami meminta kepada Pemda Morotai menyelesaikan masalah di Morotai.

“Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 1928 dan tanggal 28 oktober 2021 sekaligus menekankan pada pemerintah daerah agar segera menyelesaikan semua masalah serta menjawab keluhan masyarakat Pulau morotai,”pungkasnya.

(oje)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *